Senin, 30 November 2015

Dibalik Perayaan Hari Kelahiran


Usia 1- 10 tahun adalah usia dimana masa-masa kebahagian hidup kita.  karena pada usia itulah kita benar benar merasakan bagaimana bahagianya kita saat bertambahnya usia. Mengapa demikian ?
Jawabanya adalah karena setelah anda mengenyam usia 11 tahun keatas maka masa masa indahnya ulang tahun bak sebuah medan perang di jalur gaza. Kita seolah olah tidak ing orang orang tahu bahwa kita sedang ulang tahun. Sebab jika orang orang tau maka bersiap-siaplah kalian merasakan siksa neraka versi dunia. Mengapa disebut siksa nerak versi dunia ?

Karena padaa saat kita ulang tahun ada beberapa kebiasaan dari masyarakat kita yang agak kurang bermanfaat dan bahkan bisa dibilang tidak bermanfaat sama sekali. Siksaan yang pertama adalah kita akan diberi surprise oleh orang orang terdekat kita contohnya  adalah dengan menyiram sangat kita  yang sedang ber ulang tahun dengan berbagai macam air dari air yang bersih sampai air yang kotor kemudian diceplokin menggunakan telora dan ditaburi terigu, ya mirip mirip orang yang mau bikin martabak telor lah. . Dan entah mengapa sampai saat ini kebiasaan ini akan terus berlanjut bahkan masih akan berlanjut kemasa yang akan datang bahkan lebih berinovasi. Kini bahkan sudah hadir inovasi baru dengan  menelanjangi  orang yang berulang tahun tersebut didepan umum dengan keadaan kaki dan tangan diiket ditiang kemudian ramai  ramai mengencingi  sang korban.

Tak sampai disitu siksaan kedua adalah dengan wajah yang tanpa dosa mereka yang sudah mengerjai kita yang berulang tahun dengan menyiram, menceplok dengan terigu, mengiket ditiang dan sebagainya dengan semangat 45 meminta yang berulang tahun  untuk mentlaktirnya tanpa memberi kado pula. Ibarat pepatah sudah jatuh tertimpa tangga.

Dengan dua siksaan tersebut orang-orang kini bak  takut untuk berulang tahun bukan takut karena makin berkurangnya umur, akan tetapi takut  terkena siksaan tersebut. Entah  sejak kapan kebiasaan tersebut mulai berlaku bahkan budaya barat pun enggak gitu-gitu amat terkecuali yang terlihat di film-film. Seharusnya kita sebagai warga negara indonesia yang agamis mendoakan mereka –mereka yang sedang berulang tahun daripada harus menaburi terigu , menyiram dengan air ataupun yang lainya. Ini udah 2016 seharusnya kita mulai berfikir kedepan bukannya primitif seperti itu lebih baik kita melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat seperti membuat sukuran ataupun merayakannya dengan anak-anak yatim jelas itu lebih bermanfaat dan berpahala bro/sis.


Lagi diingatkan kepada kalian, tulisan ini dibuat bukan bermaksud untuk menggurui ataupun yang lainya. Kita semua pasti pernah merasakan hal tersebut akan tetapi apa salahnya jika kita sama-sama berubah dan meninggalkan kebiasaan primitif tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar