Saat
anak-anak, pernahkah anda dan teman-teman saling menantang untuk melihat
langsung cahaya matahari di siang terik, dan pemenangnya adalah yang terlama
bisa menatap silaunya? Bagi anda yang tidak pernah mau menerima tantangan
tersebut, andalah pemenang sesungguhnya. Mengapa? Karena sinar matahari yang
dilihat secara langsung tanpa perlindungan apapun dapat merusak mata anda.
Apa
bahaya sinar matahari terhadap mata?
Sinar
matahari merupakan sumber kehidupan di bumi. Efek baik sinar matahari terhadap
tubuh kita adalah membantu produksi vitamin D untuk kekuatan tulang,
meningkatkan sistem imun tubuh dan dapat menurunkan tekanan darah. Namun,
paparan terhadap sinar matahari dapat juga menyebabkan kanker kulit dan kelainan
lain pada organ tubuh, termasuk mata, sehingga anda perlu mengetahui bagaimana
menikmati sinar matahari dengan aman agar tidak merusak mata.
Suatu
kondisi yang disebut solar retinopathy
telah dikenal sejak zaman Yunani kuno. 1 Solar retinopathy adalah kerusakan jaringan retina akibat terpapar sinar dengan
intensitas tinggi atau waktu yang terlalu lama. Kondisi ini dapat menyebabkan
gangguan penglihatan ringan yang hilang dalam beberapa hari, hingga gangguan
penglihatan permanen.
Penyebab solar retinopathy
terbanyak adalah melihat matahari secara langsung, baik saat terik maupun saat
terjadinya gerhana matahari. Ya, walaupun saat gerhana, sinar matahari tertutup
oleh bulan, melihat langsung ke arah matahari tanpa perlindungan mata apapun
sangat berbahaya. Secara spesifik kerusakan retina akibat melihat gerhana
matahari disebut solar eclipse
retinopathy.2
Gerhana matahari merupakan suatu feomena geofisika yang terjadi
saat orbit bulan terhadap bumi berada dalam satu garis lurus dengan orbit bumi
terhadap matahari, sehingga bayangan bulan akan menutupi matahari. Fenomena ini
umumnya berlangsung selama 2-3 menit. Gerhana matahari dapat terjadi secara
total maupun parsial. Meskipun dikatakan bahwa melihat gerhana matahari total
secara langsung selama beberapa detik tidak berbahaya bagi mata anda, anda
tidak mau ambil risiko, bukan?
Bagaimana mekanisme kerusakan
akibat sinar matahari terhadap retina?
Gangguan
penglihatan pada solar eclipse retinopathy
disebabkan karena sinar matahari (ultraviolet dan inframerah) dengan intensitas
yang tinggi masuk melalui lubang pupil, kemudian difokuskan di retina. Hal ini
dapat meningkatkan suhu retina hingga 10-25 derajat celcius, padahal peningkatan suhu 4 derajat celcius
saja dapat mengakibatkan peningkatan radikal bebas dan kerusakan termal/fotokimia
terhadap sel fotoreseptor di retina.3
Saat gerhana matahari terjadi, sebagian besar sinar matahari
akan tertutup oleh bulan, sehingga langit akan terlihat gelap dan menatap
langsung ke arah matahari tidak akan terasa silau. Padahal dalam keadaan ini,
ukuran pupil mata menjadi lebih lebar sehingga semakin banyak sinar matahari
yang masuk ke dalam mata. Akibatnya, semakin besar pula kerusakan di
retina. Menatap sinar matahari kurang dari satu menit saja sudah dapat
menyebabkan kerusakan yang signifikan.4 Apabila anda pernah
melakukan percobaan membuat titik api dari sinar matahari menggunakan kaca
pembesar, seperti itulah efek sinar matahari dapat ‘membakar’ retina.
Apa
gejala yang dirasakan bila terkena solar eclipse retinopathy?
Kondisi
ini dapat timbul tanpa nyeri dan tidak langsung terasa. Keluhan penglihatan dapat
timbul satu hari hingga 1 bulan setelah melihat gerhana matahari. Gejala yang
dapat terjadi di antaranya adalah penglihatan buram, terdapat skotoma (bayangan
hitam yang menutupi pandangan), metamorphopsia (melihat garis lurus menjadi
bengkok, melihat benda menjadi lebih besar/kecil), gangguan penglihatan warna,
silau dan sakit kepala.5
Umumnya
keluhan terjadi pada kedua mata. Pada sebagian besar kasus, tajam penglihatan
dapat kembali normal dalam beberapa bulan, tetapi beberapa pasien mengalami
kerusakan permanen tajam penglihatan dan skotoma yang menetap.6,7
Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk membantu diagnosis solar eclipse retinopathy di antaranya
adalah funduskopi, optical coherence
tomography (OCT), fluorescein fundus
angiography (FFA), pemeriksaan lapang pandang dan elektroretinografi.8
Adakah terapi khusus untuk pasien yang mengalami solar eclipse retinopathy?
Tidak ada terapi efektif untuk kondisi ini. Obat-obatan
kortikosteroid oral atau tetes kadang digunakan untuk mengobati fase akut,
tetapi efek sampingnya cukup banyak. Vitamin dan antioksidan dapat juga
dikonsumsi, meskipun efeknya tidak terlalu signifikan.
Bagaimana cara yang aman melihat gerhana matahari?
Menghindari menatap
matahari secara langsung saat gerhana matahari adalah satu-satunya cara terbaik
untuk mencegah terjadinya solar eclipse
retinopathy.
Apabila anda ingin melihat gerhana, disarankan untuk menggunakan
kacamata khusus untuk gerhana yang dilengkapi dengan filter sinar ultraviolet
(UV) dan Infrared (IR) tertentu yang mengandung lapisan tipis aluminium,
chromium atau perak.9 Filter khusus ini juga dapat dipasang pada
teleskop atau teropong. Anda juga dapat menggunakan kacamata tukang las dengan
tingkat kegelapan nomor 14.9 Meskipun cukup aman, kaca mata dengan
filter matahari ini juga sebaiknya tidak digunakan lebih dari dua menit
berturut-turut, dan jangan melepasnya saat anda masih menghadap matahari.
Cara yang paling aman melihat gerhana matahari adalah
menggunakan proyeksi indirek di layar putih, dinding atau selembar kertas
putih. Cara lainnya adalah menggunakan
kamera lubang jarum (pinhole). Di bawah ini adalah beberapa cara untuk membuat
alat proyeksi dan kamera lubang jarum yang dapat dilakukan: (sumber:
infoastronomy.org)
1. Menggunakan
Peralatan Proyeksi
Proyeksi
melaui teropong atau teleskop merupakan cara lain yang aman untuk melihat
gerhana matahari. Berikut langkah-langkah yang dilakukan :
Bahan-bahan
yang dibutuhkan:
• Kertas
karton tebal 30 cm x 30 cm (cardboard
collar)
• Kertas HVS/karton
putih polos / dinding/ layar putih
• Teleskop
atau binokular
• Tripod
• Pasang
karton pada teleskop (lihat gambar)
• Bila
menggunakan binocular, tutupi lensa objektif depan dari satu sisi binocular.
• Berdiri
membelakangi matahari. Arahkan lensa objektif teropong sehingga dalam garis
lurus dengan matahari. Bila menggunakan binocular, tahan binokular dengan satu
tangan, arahkan binokular pada gerhana sehingga lensa yang tidak tertutup
mengambil gambar gerhana. Gunakan bayangan dari teropong/binokular untuk membantu
anda meluruskannya.
• Lihatlah
gambar yang diproyeksikan menuju layar, dinding, atau potongan besar kertas
putih di depannya (ditahan dengan tangan anda bila menggunakan binocular).
Kertas tersebut harus terletak sekitar 30 cm dari lensa okular teropong. Cukup
gerakkan teropong di sekitar hingga gambar gerhana muncul pada layar proyeksi.
Semakin jauh anda meletakkan kertas dari lensa okular teropong, semakin besar
gambarnya
Sesuaikan
kedudukan teropong/binokular dengan tripod atau sebagainya, agar anda lebih
menikmati saat-saat melihat gerhana
2. Proyeksi
Lubang Jarum
Bahan-bahan
yang dibutuhkan:
• Kertas
karton tebal
• Kertas
HVS putih polos, atau dua-duanya boleh karton saja
• Jarum
• Gunting
atau cutter
Cara
membuat:
• Potong
karton menjadi persegi agar nyaman untuk dipegang, jangan terlalu kecil.
• Tusuk
kertas karton tepat di tengah-tengahnya menggunakan jarum (atau paku payung
jika tidak ada jarum). Pastikan lubang kecil tusukan tadi itu bulat cukup
sempurna.
• Berdirilah
membelakangi Matahari, pegang kertas karton yang telah dilubangi tadi ke bahu
atau atas kepala Anda, pastikan arahnya pas dengan arah Matahari.
• Lembar
kertas HVS putih akan menjadi layarnya. Pegang agak jauhan dari tubuh Anda
dengan tangan yang tidak memegang karton berlubang jarum sehingga bayangan
Matahari terproyeksikan pada kertas HVS tadi melalui lubang jarum.
• Untuk
membuat bayangan matahari menjadi lebih besar, jauhkan kertas HVS yang menjadi
layar dari lembar karton berlubang jarum.
Membuat
Proyeksi Lubang Jarum dengan Kardus Sepatu
Anda juga dapat menggunakan kardus sepatu atau kardus bekas air
mineral untuk membuat kamera lubang jarum yang lebih besar.
Bahan-bahan yang dibutuhkan:
•
Satu buah kotak kardus panjang. Anda dapat menggabungkan dua
kardus menjadi satu. Semakin panjang kotak kardus, semakin besar bayangan
Matahari yang diproyeksikan.
•
Gunting.
•
Lakban.
•
Alumunium foil.
•
Jarum atau paku payung.
•
Gunting atau cutter.
•
Selembar kertas HVS putih.
Cara membuat:
•
Potong salah satu sisi kardus berbentuk persegi panjang (persis
seperti ilustrasi kedua di atas).
•
Potong juga alumunium foil dengan ukuran yang sedikit lebih
besar dari persegi panjang di kardus tadi. Pastikan alumunium foilnya tidak
berkerut.
•
Tempel alumunium foil di atas lubang persegi panjang yang baru
saja dibuat pada kardus dengan lakban.
•
Gunakan jarum atau paku payung untuk membuat lubang tepat di
tengah alumunium foil.
•
Tempatkan selembar kertas HVS di sisi ujung kotak yang tidak
dilubangi.
•
Buat lubang di sisi bawah kardus dengan ukuran yang muat untuk
dilihat kedua mata Anda.
Berdirilah
membelakangi matahari, arahkan alumunium foil berlubang jarum ke arah matahari.
Sesuaikan posisi anda sampai anda melihat bayangan matahari tercermin pada
kertas HVS dalam kotak.
Bolehkah melihat gerhana matahari menggunakan kaca mata hitam
biasa?
Tidak. Kaca mata hitam komersial
yang banyak dijual di pasaran tidak memiliki filter sinar ultraviolet dan
infrared yang sesuai. Begitu pula dengan teropong dan binocular biasa Bagi anda yang ingin memotret gerhana
matahari, pastikan kamera anda juga dipasang filter matahari sehingga
melindungi sensor kamera dan mata anda. Filter matahari ini dapat dibeli di
toko-toko fotografi, toko perangkat keras, atau dibeli secara online.
Bagaimana dengan melihat pantulan gerhana matahari di ember atau
baskom berisi air?
Cara ini juga harus dihindari,
karena pantulan sinar matahari tetap berbahaya bagi mata. Begitu juga dengan
penggunaan klise film, klise X-ray, botol yang diisi pewarna, Semua cara ini
tidak aman digunakan untuk melihat gerhana matahari.
Gerhana matahari, baik total maupun parsial merupakan sebuah
fenomena geofisika yang jarang terjadi. Hal ini tentu menarik dan membuat
banyak orang ingin melihatnya. Artikel ini diharapkan dapat memberikan
informasi mengenai apa bahaya sinar matahari terhadap mata dan bagaimana cara
melihat gerhana matahari dengan aman agar mencegah kerusakan mata. Mudah-mudahan
kita dapat menyaksikan terjadinya fenomena alam gerhana matahari sebagai
salahsatu kebesaran Allah dengan cara yang aman.
Bandung, Februari 2016
Sumber : Unit Vitreoretina Pusat Mata
Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo
Referensi:
1.
Yannuzi LA, Fisher YL, KruegerA, et al. Solar Retinopathy: A
photobiological and geophysical analysis. Tr.
Am. Ophth Soc1987; 85:120-158.
2.
Donne
J. Staying safe during the eclipse. BMJ 1999;319:329-330.
3.
Dobson
R. UK Hospitals assess eye damage after solar eclipse. BMJ 1999 Aug 21; 319(7208): 469.
4.
Ham
WT Jr, Mueller HA, Ruffolo JJ Jr ,et al. Histologic analysis of photochemical
lesions produced in rhesus retina by short-wavelength light. Invest Ophthalmol Vis Sci 1978;17:1029-1035.
5.
Codenotti
M, Patelli M, Brancato R. OCT Findings in patients with retinopathy after
watching a solar eclipse. Ophthalmologica
2002;216:463-466.
6.
Awan AA, Khan T, Mohammad S, Arif AS. Eclipse retinopathy:
Follow up of 36 cases after April 1995 solar eclipse in Pakistan. www.ayubmed.edu.pk.
7.
Kung YH, Wu TT, Sheu SJ. Subtle solar retinopathy detected by
Fourier-domain Optical Coherence Tomography. J Chin Med Assoc 2010;73(7):396-98.
8.
Jain A, Desai RU, Charalel RA, Quiram P, Yannuzzi L, Sarraf D.
Solar retinopathy: comparison of optical coherence tomography (OCT) and
fluorescein angiography (FA). Retina 2009;29: 1340–5.
9.
Espenak F. NASA RP 1383 Total Solar Eclipse of 1998. Tersedia
online di www.eclipse.gsfc.nasa.gov
10. Reynolds
MD. Binocular Stargazing. Stackpole Books: Mechanicsburg, PA. 2005. P 52-54.